Powered By Blogger

Senin, 11 November 2013

How fake your bestfriend is?



Why do I asking this? Because this is a serious problem!
Sahabat itu apa sih? Okay I just can say I have many bestfriends. But are they real bestfriends?
Idealnya sahabat itu seharusnya seseorang  yang bisa diajak berbagi atau melakukan sesuatu bersama, ada rasa saling memiliki satu sama lain and they should know you well.
Terus kalo ada temen yang mengklaim dirinya sahabat tapi kelakuannya gak sesuai gimana?
That’s the point!
Kind of funny when you find people you trust, hurt you much.
Kenapa sih bisa ada fake bestfriend?  Sebenernya bukan fake bestfriend yang exist, but you choose  the wrong person to be your bestfriend.
Analoginya begini, ketika kita terlalu dekat dengan sesuatu maka yang bisa kita lihat hanyalah sebagian kecil  hal yang bisa dijangkau mata kita. Misalnya ketika melihat sebuah mobil terlalu dekat, mungkin yang bisa terlihat hanya sedikit bagiannya saja, seperti pintu nya saja atau ban nya saja. Pada saat yang sama kita tentu tidak bisa melihat keseluruhan mobil tersebut karena kita hanya fokus pada satu bagian tertentu.
Seperti itulah kira kira yang terjadi dalam hal fake bestfriend tadi. Pada saat terlalu dekat dengan seseorang atau beberapa orang, sangkin deketnya kita  cuma bisa lihat sebagian kecil hal yang kebetulan sejalan dengan prinsip kita pada saat itu. Kita mereasa cocok dengan dia, kita menganggap itu baik, kemudian merasa dia adalah sahabat kita. Namun dalam perjalanannya, ada masa dimana kita kemudian sedikit berjauhan dan kita melihat semakin jelas keseluruhan orang tersebut. Kita akhirnya menemukan ternyata dia tidak seperti yang kita harapkan. Sedikit demi sedikit sampai akhirnya kita menemukan bahwa tidak ada hal yang cocok ternyata. That’s what we called “time proof”.
Maka, pelajaran yang bisa diambil adalah “Be Wise”. Jangan melihat sesuau terlalu dekat, tapi coba menjauh supaya segala sesuatunya kelihatan lebih utuh.