Saya sudah menjadi TELADAN! Yakin...?
Bebicara selalu lebih mudah daripada merealisasikannya ke sebuah tindakan. Pernah dengar istilah NATO -- No Action Talk Only? (Hanya berbicara tanpa tindakan). Ya, itu salah satu bukti bahwa berbicara selalu lebih mudah dibandingkan bertindak.
Mungkin kita mendeskripsikan sesuatu, kita bisa merangkai kata kata sesempurna mungkin. Banyak teori teori yang kita pergunakan. Belum lagi, beberapa orang dianugerahi dengan kemampuan berkomunikasi yang sangat baik. Sadar atau tidak akhirnya kita akan berusaha membuat orang percaya dan terkesan akan apa yang kita katakan.
Beberapa waktu lalu aku baru mengalami hal ini. Luar biasa bagaimana Tuhan mengijinkan aku bertemu dengan orang yang selalu sibuk mencitrakan dan membentuk 'image' bahwa dirinya adalah orang yang baik, dewasa, penyabar, holy dalam kehidupan rohani, dengans etiap kata kata yang keluar dari mulutnya. Dia luar biasa. Dia hebat. Aku harus mengakui itu. Dia mendikte aku bagaimana menjadi pribadi yang lembut, tidak mudah mengeluh, mengerti apa arti pelayanan dan tanggungjawab sebagai garam dan terang ditengah lingkunganku. Setelah menceritakan pengalaman hidupnya, dia lalu mengajari aku bagaimana menjadi TELADAN. Dia meng-klaim dirinya pantas dijadikan teladan. Satu hal yang aku ingat ketika dia berkata, 'Evelyn, berubahlah! Kamu bisa jadi orang yang lebih baik. Aku pernah ada dalam keadaan yang jauh lebih terpuruk dari kamu. Tapi lihat aku sekarang, aku sudah sangat dekat dengan Tuhan-ku.' Wow. Kesaksian yang luar biasa bukan? Aku yakin siapapun yang ada diposisiku pada saat itu pasti akan terkesan.
Tapi ternyata semua itu hanya sebatas kata kata. Kekagumanku hilang begitu saja ketika ternyata perbuatan dan tingkah lakunya di kehidupan sehari hari justru bertolak belakang dengan setiap kata kata hebat itu! Bagaimana mungkin dia bisa berkata dia baik sedangkan dia selalu menyonbongkan dirinya? Bagaimana mungkin dia berkata dia holy sedangkan dia selalu mempermainkan perasaan orang lain? Bagaimana mungkin dia berkata dia dewasa sedangkan untuk meminta maaf atas kesalahan nya sendiri pun masih sangat sulit dilakukan nya? Ternyata itu semua cuma kebohongan yang dibungkus dengan kemasan yang menarik.
TELADAN kau menyebuut dirimu? Maaf aku rasa itu sama sekali tidak pantas! Apa yang sudah kau berikan untuk jadi teladan? Tidak Ada! Belajarlah memperbaiki tingkah lakumu terlebih dahulu. Karena akhirnya kesaksian yang hanya sebatas kata kata tanpa perbuatan tidak jauh berbeda dengan cerita fiktif.
Thanks for being an inspiration for me to write, anyway. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar