Powered By Blogger

Jumat, 25 Februari 2011

mendewasakan diri

Sering kali kita gak pikir panjang kalo ngelakuin sesuatu. Setelah kejadiannya udah parah, baru bilang “Oh, God. kok jadi gini sih? aduh, aku nyesel banget. coba tadi aku gak kesana, pasti gak kaya’ gini jadinya..” Iya. Penyesalan itu selalu datang terlambat, emang udah kodratnya begitu. Karena itu lah dia disebut penyesalan. Aku sering ada di posisi ini. Ceroboh, bikin kesalahan. And then..? Yaudah pasti yang ada tinggal penyesalannya aja. Beberapa menit selanjutnya bisa ditebak deh, siapa yang datang. Si “air mata”. Pasti deh kalo udah ada masalah langsung nangis, sendirian. It’s okay, nothing wrong with crying, but you don’t have to do it a whole day. Itu sih sama aja dengan ngelakuin kebodohan kedua. Take a deep breath and just relax yourself. It’s better if you take time to pray. Kalo ngadu sama manusia mungkin buat kita gak selalu nyaman, atau mungkin malu, atau takut. Tapi ngadu ke Tuhan udah pasti lebih nyaman, kan? Berpikir positif lah untuk segala sesuatunya. Buatku, Tuhan kasih manusia 2 cara untuk belajar dan menjadi dewasa. “Melihat/Mendengar” (dari orang lain) dan “Mengalami” (pengalaman pribadi). Mungkin pada saat itu Tuhan mau ajarkan kau menjadi dewasa dengan cara “Mengalami”. Berbahagialah untuk itu, karena kau bisa berbagi dengan yang lainnya. Yang paling penting adalah terus belajar jadi manusia yang BIJAKSANA dalam menjalani hidup.