Powered By Blogger

Minggu, 20 November 2011

Doa seorang wanita

Tuhanku…

Aku berdoa untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku.

Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu.

Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.

Seorang pria yang hidup bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi untukMu.

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting.

Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada dalam dirinya.

Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia – sia.

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas.

Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku.

Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah.

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku.

Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi.

Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya.

Tuhanku...

Aku tidak meminta seseorang yang sempurna,

namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,

sehingga aku dapat membuatnya sempurna di hadapanMu.

Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.

Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.

Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya.

Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Tuhanku...

Aku juga meminta, buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga.

Brikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku.

Brikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu.

Brikanlah aku tangan sehingga aku dapat berdoa untuknya.

Brikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal yang buruk dalam dirinya.

Brikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberi semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan: ”Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku jadi sempurna.”

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat.

Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan.

Amin...

(Dikutip dari catatan tambahan MHB Chap 10.)

Senin, 26 September 2011

Niqita Graha, 302.

Hello I'm back! Ga kerasa liburan 3 bulan udah abis dan sekarang udah harus balik ke rutinitas kuliah. Okay, so welcome my third semester. I know this gonna be harder. Pertama, karena liburan 3 bulan tanpa belajar = bunuh diri. You make yourself become idiot! Yang kedua semester ini pelajarannya makin berat sementara tingkat semangat semakin menurun. Yang ketiga kebiasaan 'nikmatnya rumah' ga bisa dibawa bawa lagi, secara you have to do everything by yourself. But thats ok, I'm going to start and struggle for this semester!
Jadi hal pertama yang harus dilakuakn sebelum kembali ke Depok adalah mencari kosan baru. Kebetulan teman ku Helga Vida Wahyuni a.k.a Bogel a.k.a Wahyu mencarikan ku kamar di kosan nya. Puji Tuhan ga begitu lama akhirnya dapet kosan yang bagus banget. NIQITA GRAHA. Fyi, kosan ini salah satu kosan favorit loh. Waiting list nya panjaaaaaang. Harganya emang lumayan mahal tapi worth it banget kalo dibandingin sama fasilitas di dalamnya. Kamar mandi dalam kamar, 2 kulkas tiap lantai, dapur, and also Wi-fi. Lucky me bisa dapet kamar disini tanpa nunggu terlalu lama. Hahaha! So guys finally I moved to my new room. Kamar nomer 302. Kamarnya ga terlalu luas sih, cuma 3,5x4 m tapi cukup buatku soalnya barang barang ku juga ga terlalu banyak. Plus lagi kamar mandi 1x2m di dalamnya. Kalo kata anak jaman sekarang sih, kamar mandinya 'unyuu bangeet' haha, but for me it's enough lah.
So far I love everything here. Overall semuanya memuaskan. Mudah mudahan bisa jadi tempat persinggahan terakhir sampai lulus kuliah nanti. Amen. Go Bless me, God bless this room. :)

Selasa, 16 Agustus 2011

bersyukur

Selasa, 16 Agustus 2011
02:22 wib-kamar

Sebenernya aku nulis ini lebih karena ga punya kerjaan sih. Tadi sore ketiduran dari jam 6, jam setengah 10 baru bangun. (Udah kaya apaan tau itu tidur yaa? Hehe) Ga sengaja kebangun itu juga karna laper. Dari mulai bangun, sampe sekarang ga ngantuk sama sekali. Ini mata masih melek aja. Akhirnya memutuskan buat nulis lagi blog yang sempat lama tertinggal ini.

Okay, so we come to the topic.

Manusia pasti punya sifat yang ga bisa dilepas lagi dari kehidupannya. Salah satunya ‘tidak bersyukur’. Mungkin gampang bersyukur kalo keadaan hidup lagi enak adem ayem tentram. Update status pake kata kata rohani. Ngetweet isinya’Puji Tuhan. Halleluya!’ Masalahnya kalo kita lagi dikasih cobaan. Hayooo, siapa yang bisa langsung bilang ‘Terimaksih Tuhan!’Hampir semua orang milih buat ngeluh dulu, nangis dulu, sedih dulu atau malah marah marah dulu.

We often forget about God. Mungkin kita inget, tp Tuhan cuma kita jadiin tempat buat ngeluh. How come? Kadang kita berpikir apa yang terjadi dalam hidup kita adalah sesuatu yang salah. Yang terjadi dalam hidup kita adalah hal yang buruk. That’s the biggest mistake! Alkitab sendiri bilang kalo “Rancangan Tuhan adalah rancangan kebaikan, bukan rancangan kecelakaan. “ Tapi kita sering ngalamin hal hal yang ga enak, hal hal yang bikin kita sedih. Malah makin kita pengen dekat sama Tuhan, coban makin banyak. Ya, that’s one of God’s plan. Mungkin Tuhan memang sengaja bikin kita sedih. The point is not to punished you, tapi kadang iman kita memang harus diuji.

Aku kurang setuju kalo orang bilang ‘Tuhan ga bakal ngasih cobaan lebih dr kekuatan kita.Basicly cobaan yang datang pasti lebih berat dari kemampuan kita. So we know that we’re weak and we turn our way to God. Masalah masalah yang Tuhan ijinkan hadir dalam kehidupan kita pasti lebih berat dari kemampuan kita, but one thing for sure that God will raise you. Tuhan tidak akan membiarkan kita tergeletak. Tuhan cuma mau kita kembali ingat Dia.

So now, try not to see from your sight. Just try to Thank God for everything happen in your life. Trust in Him, His plan, and you’ll stronger in Him! Jesus bless you!

Kamis, 11 Agustus 2011

DOA

Siapa sih di dunia ini yang udah pernah ketemu langsung sama Tuhan? I guess no one of us. We believe in God but we never met God. So how come?
Ya, satu satunya cara kita bisa merasa Tuhan itu eksis adalah ketika kita berdoa. Dan nafas kehidupan kita
ya dari doa itu juga. Everyday we got a problem. Dan ga semua orang bisa jadi tempat sharing buat kita. When I got a problem, I used to keep it myself and pretend like nothing happened. Kenapa? Karena ga semua orang siap jadi pendengar buat 'cerita sedih'ku.
Tapi kadang kita sering lupa
kalo ada yang tetap mau mendengar semua keluhan dan tangisan kita. Sadar atau ga sadar, berdoa itu suatu bentuk pengakuan kita kalau kita lemah. Ketika kita berdoa, kita meminta, kita menyerahkan semuanya ke Tuhan. Tapi seringkali kita salah mengartikan doa. The common false is:
1. Tuhan kan Maha tau, kenapa harus berdoa lagi sih? Oke, Tuhan memang tau semuanya. Bahkan apa yang kita semua ga tau. Tapi apa pantes kita diem aja dan nunggu Tuhan yang bekerja? He want you to give your time even just a minute to talk to Him.
2. Berpikir bahwa doa adalah pilihan terakhir. When the problem came into your life, what is the first thing you did? Marah? Nangis? Cari tempat cerita? Menyiksa diri? Setelah semua jalan udah mentok, barulah otak manusia kita yang dangkal ini mulai cari Tuhan. Yah, and then pray become the last options. How come?
3. Membuat konsep bahwa setelah berdoa masalah akan selesai. Banyak orang yang akhirnya "menyerah berdoa" dengan alasan doanya ga dikabulkan. Guys, you have to know that God answer your prays in 3 ways. 1.Yes, that's good for you. 2.No, He'll give you the better one and 3. Wait, He'll give you the best! So just wait and trust Him!
4. Doa = Formalitas. Ketika jam doa , saat teduh dan ibadah sudah tidak lebih penting dari kegiatan sehari-hari maka doa hanya akan rutinitas belaka. Doa tidak lagi jadi bentuk kerinduan. Think about it, guys!
How do we pray? Doa itu bentuk komunikasi kita sama Tuhan. So just talk to Him like you used to talk to your father. Tuhan ga butuh kata kata manis yang dirangkai sedemikan rupa sampe doa nya panjang lebar. Tuhan ga suka doa orang yang bertele- tele. Dia cuma mau kerendahan hati!
To be quiet honest, terkadang aku juga masih sering melakukan "common false" diatas. Dan aku rasa orang2 lain pun pernah melakukan hal yang sama. The most important thing is kau sadar kalo konsepmu salah dan mau rendah hati minta Tuhan ubahkan lagi. Mari sama sama berjuang mempertahankan doa sebagai nafas imanmu! Jesus bless you!

Selasa, 14 Juni 2011

Hari terakhir di asrama

This is my last night to sleep at the dormitory. It so ‘wow’, I don’t feel like already spent almost one year livin’ here. Haha. Banyak banget hal hal yang udah aku lewatin di asrama selama hampir setahun ini. Mulai dari jadi ‘MaBa’ yang masih innocent sampe sekarang udah mau jadi senior yang mulai bisa ‘berontak’.
Jadi inget pertama kali masuk asrama, dianterin mama. The first month is the hardest part for me. Setelah mulai dapat temen, baru mulai nyaman. Bersyukur juga kalau Tuhan kirimkan keluarga kecil buatku di asrama. PMKA – Persekutuan Mahasiswa Kristen&Katholik Asrama. Banyak ketemu orang-orang baru di persekutuan ini. I also learned many things from them. Bersyukur, bersyukur banget kalo jauh dari rumah ternyata tidak membuatku jauh dari persekutuan dengan sesama dan dengan Tuhan.
So many things happened here. Mulai dari cerita cerita misteri (I never seeing or feeling ‘that, while many of my friends keep telling their experience. I’m so lucky! Haha!) sampe cerita kriminalitas (fyi, gedung cowo sering banget jadi sasaran maling. Udah banyak laptop dan hp yang ilang). Kita juga punya kebiasaan ‘bandel’, ngobrol dan ketawa ketawi di kantin sampe pagi. Haha! Mungkin kalo ada ‘award’ buat mahaiswa yang paling bandel di asrama, aku , ricky, alfred dan arini bakal jadi pemenangnya. Udah gak keitung berapa kali kita dimarahin satpam gara gara nongkrong di kantin sampe tengah malam. Satu kali pernah satpamnya bilang ‘Kok kalian kalian lagi sih orangnya? Bosen saya negur kalian terus. Balik sana ke kamar, tidur!’ Haha. I’m gonna missing you,mr. suck pam! Tapi dari semua satpam yang ada, ada 2 yang paling rese. Yang satu item, yang satu ompong dan mereka selalu bareng. Kompak banget dah pokoknya. Aduhh, kalo udah giliran shiftnya mereka, semua orang bakal buru buru masuk kamar. Gimana nggak, orang main kartu UNO aja di omelin, di katain judi. Haha.
Dua minggu belakangan ini, asrama udah mulai sepi. Satu persatu penghuninya mulai pindahan ke kostan - tempat menetap yang lebih fix. Dan sepanjang minggu ini juga aku ngeliat udah mulai banyak ‘MaBa’ yang ngeliat keadaaan asrama. They came with they parents and other family member. It reminds me back when I was a ‘MaBa’, just like them. Haha. Such a funny things for me.
I don’t know why, but I feel like I’m gonna lose some part from my life. Uuh, I’m gonna miss this dorm. Really miss it and everything inside. Kamarku, kantin, gazebo, warnet. I’m gonna miss the moment when every morn everybody were so hectic at the bathroom. Queue to take a shower to go to campus. Miss the moment when all of us have dinner and lunch together at canteen, keep talking and laughing. IKa/DoKa, ReMa. Pergi ke gereja lewat kuburan (because there were no bikun at sunday). Pulang naik ojek atau naik taksi kalo udah kemalaman.
And now, I have to leave this place. Going to another place where the people wont be like this. For me, this is a great one year to live here. I just love this dorm!
I LOVE THIS DORM..

Depok, 3 Juni 2011 - 22:19

Jumat, 27 Mei 2011

Thank God It’s 20!

Duapuluh tahun. Duapuluh. 20. Serem banget pertama kali ngebayangin angka itu. Berasanya udah tuaaaa banget. Apalagi temen temen ku di kampus masih pada 19, 18 hahaha. Beneran udah kaya’ sesepuhnya mereka.

Tapi aku menyadari banyak hal di ulang tahun ku kali ini. Yang pasti, lebih dari sekedar berubahnya angka 1 menjadi 2. Bersyukur kalo Tuhan boleh hadirkan banyak orang yang bisa jadi teladan disekitarku. Ada banyak hal yang sebelumnya gak aku sadari. Mungkin dulu aku orang yang apatis, gak mau tau, gak pedulian, moody, sombong, sepele. Tapi setelah melalaui proses, khususnya selama aku ada disini, Thank God everything slowly changed. Proses itu gak mudah, awalnya susah, susah banget malah. Dan lewat proses-proses itu, aku sadar kalo Tuhan selalu punya cara untuk setiap hal.

Tuhan menempatkan aku diantara orang-orang hebat. Awalnya aku minder banget, for the people around me were all great. I feel nothing compare to them. Tapi seiring waktu, aku mulai ngerti kalo ini salah satu cara Tuhan ngerubah aku. Mungkin dulu aku sering sepele sama orang lain. Now, among these people, aku ada di posisi orang yang potensial banget buat disepelein. But they’re not same as what I thought. Mungkin kalo aku ada di posisi mereka, aku bakal sombong dan sepele ngeliat orang lain. Tapi mereka gak. Mereka biasa biasa aja. Snap! God show me the way to be HUMBLE.

Hal lain yang Tuhan ajarkan adalah gimana pentingnya kita jadi pelaku firman, bukan cuma jadi pendengar atau pewarta. Waktu itu kita lagi mau ada test. Semua orang sibuk gak menentu. Ada yang prepare sendiri, ada yang discuss sekelompok, ada yang hectic gak jelas. Yang pasti waktu itu suasananya lagi crowded banget deh. Tapi dari sekian banyak orang yang ada di ruangan itu, cuma ada 1 orang yang duduk diem, tenang, dan berdoa. Insane! Sisanya pada ngapain, coba? Sibuk ngurusin teknis tapi lupa sama Tuhan.

Banyak banget hal hal yang juga Tuhan tunjukin ke aku lewat kejadian kejaadian tiap hari. Sedikit demi sedikit aku mulai belajar buat lebih dewasa. Sekarang, aku udah ada di umur 20. Pertanyaannya apa yang udah aku buat di umur segini? Udah berapa banyak orang yang terberkati lewat aku? Seberapa besar waktu yang aku punya, aku dedikasikan buat Tuhan? Yang paling bikin aku takut adalah kalo tiba-tiba Tuhan panggil aku. T’rus pertanggungjawabanku sama Tuhan gimana?

That’s why, diumur 20 ini aku bener bener pengen makin mendekatkan diri sama Tuhan, biar aku semakin ngerti apa yang Dia mau. Tuhan berkati aku.

Bapa di surga, bersyukur buat penyertaanMu kepadaku.

Hari lepas hari Tuhan tetap tuntun dan sertai aku.

Sekarang aku sudah ada di dunia ini 20 tahun.

Betapa semua itu hanya kar’na penyertaan Tuhan saja.,

Bapa ajar aku untuk menghitung hari-hari ku.

Pimpin aku untuk mengerti kehendakMu.

Berkati Bapa biar aku juga aku jadi berkat buat sesamaku,

jadi garam dan terang buat lingkunganku.

Ajar aku mengasihi, mengampuni, memberi dan memperhatikan sesamaku.

Biar melalui apapun yang aku kerjakan,

orang boleh melihat dan memuliakan namaMu.

Tuhan aku ingin jadi ranting yang boleh hidup didalam Yesus, pokok anggur yang benar.

Biar di dalam Nya aku boleh bertumbuh subur dan berbuah lebat.

Terimakasih ya Tuhan, dipermuliakanlah namaMu.

Haleluya. Amin.

Jumat, 20 Mei 2011

andai dia tahu


bilakah dia tahu apa yang t'lah terjadi

semenjak hari itu, hati ini miliknya.
mungkinkah dia jatuh hati seperti apa yang ku rasa
mungkinkah dia jatuh cinta seperti apa yang ku damba

bilakah dia tahu apa yang t'lah terjadi
hasratku tak tertahan 'tuk dapatkan dirinya
mungkinkah dia jatuh hati seperti apa yang ku rasa

mungkinkah dia jatuh cinta seperti apa yang ku damba

Tuhan yakinkan dia ' tuk jatuh cinta hanya untukku

andai dia tahu

Senin, 02 Mei 2011

Lukas 19 :17

Lukas 19 :17

“…engkau telah setia dalam perkara – perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.”

Satu kali aku pernah ikut menjadi pengisi dalam suatu acara/pelayanan. Acara nya lumayan besar, orang – orang yang ambil bagian di dalam nya juga cukup banyak.

Aku memang gak serta merta langsung dapet tugas yang besar. Awalnya sih cuma dikasih tugas kecil sama koordinator ku. Kecil banget, malah. Sangkin kecilnya, aku rasa kalo aku gak ada, pasti semua orang juga bisa ngerjain itu. But it’s ok. Namanya juga pelayanan. Udah jadi hukum wajib dong, kalo kita gak kenal istilah ngeluh. Well, satu tugas ini selesai dan bisa ku jalani dengan sukacita. Walaupun aku cuma berperan seiprit. Hehehe.

Next time, aku ikut lagi di suatu acara/pelayanan yang lain. Awalnya seneng banget, karena aku bisa milih bagian mana yang bakal aku tangani. It sounds good. Aku langsung milih dan udah berimajinasi tentang konsep dan detail-detail yang bakal aku kerjain nanti. Ehh, tau-tau besoknya aku dikabarin kalo aku gak bisa ngerjain bagian itu. Sampe disini sih aku masih bisa terima. Tapi kabar selanjutnya bikin aku bener-bener gak mood. Aku di kasih kerjaan yang sepele lagi dan itu keputusan orang yang sama yang jadi koordinator ku acara sebelumnya. Aduh, kesel nya sampe ke ubun-ubun. How come? Aku mulai ngerasa orang ini arogan dan nge-bossy banget. Dia pengen dirinya sendiri yang eksis dan secara gak langsung pengen ngejatuhin aku. Mulai lah aku mengeluh. Jarang ikut kerja, menghindar sana-sini. Intinya jadi kurang bertanggungjawab karna emang udah gak mood dan negative thingking.

Satu hari, waktu saat teduh aku dapet ayat renungan dari Lukas 19:17 yang isinya kayak tulisan di awal tadi. Aku mulai belajar dan mengerti kalo Tuhan gak akan selalu ngasih tugas-tugas besar karna Dia mau lihat apa kita sanggup ngerjain tugas-tugas kecil. Kalo ngerjain tugas kecil aja kita males-malesan, gimana mau dikasih tugas besar. Sama kayak perumpamaan tentang talenta. Hamba yang dikasih talenta 1 ngeluh dan males mengusahakannya, karna dia ngerasa 1 talenta itu gak ada gunanya. Dia lari dari tanggungjawab yang disuruh tuannya untuk mengusahakan talenta itu, sampe akhirnya waktu tuannya pulang, talenta yang 1 itu diambil lagi. And finally he got nothing.

Akupun belajar banyak dari sini. Bersyukur lewat renunganku Tuhan mau ingatkan kalo tugas kecil yang di kasih ke aku itu tetap harus ku jalankan. Kurang lebih sekarang posisiku sama kayak hamba yang dikasih 1 talenta. Dan aku harus tetap bertanggungjawab akan itu sebelum Tuhan mengambil apa yang udah dipercayakan ke aku. Karena siapa setia dalam perkara-perkara kecil, kepadanya akan diberikan dan dipercayakan perkara-perkara besar. Praise The Lord.